Pernah beberapa hari lalu, saya membaca artikel di sebuah
blog seorang trader profesional, disana dia menulis pertanyaan kepada seluruh
followernya. Kurang lebih pertanyaanya seperti ini : ” Apa tujuan anda melakukan
trading forex ?”
Berbagai macam jawaban saya baca, mulai dari melipat
gandakan investasinya menjadi ribuan prosent dalam sehari, membeli rumah mewah
dan mobil mewah, menjadi cepat kaya, menjadi jutawan dalam sekejab, jawaban
yang diberikan disana saya rasa merefleksikan kondisi keinginan yang sebenarnya
dari setiap trader. Sayapun secara pribadi mempunyai tujuan awal trading forex
ini untuk berhenti bekerja dikantor dan mempunyai deposito miliaran rupiah dan
menikmati hidup bersama anak istri dan keluarga. Tapi kenyataannya sangat
diluar dugaan. semua hasil investasi saya hangus dalam hitungan bulan.
Angan-angan ingin pensiun dini dan mempunyai deposito miliaran rupiah
perlahan-lahan mulai sirna dan kembali ke realita menjadi karyawan sebuah bank menjadi
rutinitas saya tiap hari.
Namun ada satu jawaban seseorang menjawab “I’m trade For
Living”, yang membuat saya berpikir maksud dari jawabannya tadi. Awalnya saya
tidak menghiraukan kata-kata tersebut, namun alam bawah sadar saya terus
mengingat-ingat jawaban tersebut. Semakin hari semakin timbul di benak saya
untuk mereka-reka maksud dari jawaban tadi. Semakin saya ingin melupakan
jawaban tadi, seperti ada dorongan kuat untuk mencoba mengartikan maksud dari
jawaban tadi.
Suatu kenyataan yang perlu anda ketahui bahwa hampir 80%
orang mengalami kegagalan dalam aktifitas tradingnya. Awalnya mereka dengan
bangganya menggemba-gemborkan hasil tradingnya dalam sehari atau sebulan
mendapatkan profit ratusan % atau bahkan mengaku mendapatkan profit ribuan % dalam
sebulan. Sangat mudah memang di dalam dunia trading forex mendapatkan gain
ratusan% atau bahkan ribuan % dalam sebulan,namun anda musti ingat kemudahan
anda mendapatkan gain ribuan %, dibarengi dengan kemudahan anda menghanguskan
investasi anda dalam sekejab mata. Fakta menunjukkan sangat banyak pemula atau
bahkan mereka yang sudah berpuluh-puluh tahun menggeluti bidang ini mengalami
kerugian daripada mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
Menjadi jelas buat saya, bahwa kita mempunyai kesempatan yang sama. Dari sebagian trader yang mengalami kegagalan, saya bisa simpulkan bahwa trader tersebut mempunyai kesamaan dalam menjalankan transaksinya. Mereka terkadang masih lugu dan dalam menjalankan transaksi tidak secara disiplin serta pengendalian diri yang masih kurang.
Jawaban tadi secara tidak langsung sudah menyadarkan saya
akan tujuan aktifitas trading forex ini. Semakin anda mempunyai tujuan yang
tinggi dalam trading forex, akan menyebabkan anda terjerumus dalam kehancuran
karena ego anda. Syah-syah saja anda mempunyai tujuan setinggi langit dalam
trading forex, namun tujuan dan angan-angan yang tinggi harus dibarengi dengan
Disiplin yang tinggi, Money Management yang ketat serta Strategy yang jitu
pula.
Kembali ke jawaban tadi “I’m Trading for living” entah
siapa yang menjawab sayapun tidak tahu, namun kata-kata itu seperti “magic
word” dalam aktifitas trading saya sekarang. Kata-kata itu sudah merubah
paradigma saya mengenai trading forex ini. merubah tujuan dari aktifitas
trading forex ini.
Kalau boleh saya mengartikan arti dari setiap kata-kata
“I’m Trade for Living” mungkin bisa saya katakan dalam bahasa saya sendiri ”
saya melakukan trading forex, agar bisa hidup” Secara tidak langsung kata-kata
itu memberikan gambaran yang jelas bagi saya,bagaimana saya harus berjuang
dalam forex untuk bisa menghidupi kebutuhan saya. Profit $500 atau lebih dalam
sebulan target saya saat ini. Itu artinya saya harus mendapatkan profit sehari
minimal $20. Awal-awal saya mengenal dunia trading target keuntungan harian
saya terlalu tinggi, saya mentargetkan gain harian saya diatas $100. Dengan
equity $1000 hal itu ternyata hanya mempercepat kerugian saya. Dalam tempo
sekejab equity saya hangus, karena dengan memasang target tinggi ego,serakahh
dan money management yang ngawur menyebabkan kegagalan saya. Percuma saja anda
mendapatkan gain ribuan prosent dalam sebulan, namun dalam sehari equity anda
hangus tanpa sisa.
Saya sekarang bisa berpikir dengan jelas, bahwa
menginginkan target yang tinggi dalam dunia forex sangatlah tidak masuk akal.
Saya ibaratkan dunia forex adalah dunia gangster/kehidupan mafia dimana setiap
individunya hanya bisa hidup dan bertahan dengan cara membunuh individu yang
lain.
Jadi menurut saya terjun di dunia forex ini, hilangkan
jauh-jauh mimpi anda untuk menjadi kaya atau menjadi miliader dari hasil forex.
Hanya sebagian kecil trader yang bisa mewujudkan impiannya dari trading forex,
dan itupun butuh waktu bertahun-tahun. Tidak semua orang diciptakan mempunyai
karakter untuk menjadi trader handal. Saya tidak menakut-nakutin ini merupakan
fakta. Minimal apabila anda membaca corat-coret saya ini, anda bisa mawas diri dan
lebih banyak berlatih menggunakan demo account daripada anda membuang uang anda
percuma.
“Trade for living” menjadi tujuan saya dalam aktifitas
trading forex saat ini. Dengan begitu saya lebih belajar mengatur Money
Management untuk setiap pengambilan posisi, lebih melihat realita pergerakan
market bukan berdasarkan karena asumsi-asumsi pribadi yang menyatakan harga
sudah terlalu tinggi atau menyatakan harga sudah terlalu rendah.Yang jelas
dengan pengaturan Money Management yang baik akan sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan transaksi trading anda untuk jangka panjang. Money Management yang
baik secara otomatis juga akan mempengaruhi mental (psykology) dan Metoda
Strategi trading yang akan dijalankan.
“Trade for Living” sudah merubah Mindset (psykology) saya
mengenai aktifitas trading ini. Kemampuan untuk mengontrol adalah jauh sangat
penting. Kunci bahwa cara berpikir mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam
kehidupan trading adalah bukan pengecualian. Seorang trader sukses dapat
dipastikan memiliki karakter yang positif. Jika anda pernah mendapatkan
pertanyaan, mengapa trader yang menang akan selalu menang, sedangkan trader yang
kalah akan selalu jadi pecundang ? jawabannya adalah karena mindset mereka
berbeda. Sebagian besar trader yang gagal sebenarnya adalah karena mereka belum
bisa menguasai diri mereka sendiri. Anda tidak akan bisa mengontrol pasar, tapi
anda hanya bisa mengontrol diri anda untuk bisa terjun ke market.
“Trade for living” memberikan perubahan pada Metoda
Trading saya. Suatu hal yang patut anda perhatikan, meskipun anda mempunyai
trading system yang ampuh dan dapat di andalkan, adalah tetap harus
memperhitungkan level resikonya. Apabila anda lebih konsisten profit pada mata
uang yang volatilitasnya sedang jangan pernah sekali-kali trading pada pair
mata uang yang memiliki volatilitas yang sangat tinggi.Menyesuaikan diri dengan
karakteristik instrument akan memberikan kenyamanan anda trading.
Seorang Trader Sukses Chris Perruna: “mengatakan 95% dari
trader yang berkeinginan kuat akan gagal karena mereka tidak dapat menguasai
emosi psikologisnya sendiri yang diterjemahkan ke dalam kebiasaan trading yang
buruk” *
Copas: Deddy Syam Rossya