Monday, February 20, 2012

Trade for Living

Pernah beberapa hari lalu, saya membaca artikel di sebuah blog seorang trader profesional, disana dia menulis pertanyaan kepada seluruh followernya. Kurang lebih pertanyaanya seperti ini : ” Apa tujuan anda melakukan trading forex ?”
Berbagai macam jawaban saya baca, mulai dari melipat gandakan investasinya menjadi ribuan prosent dalam sehari, membeli rumah mewah dan mobil mewah, menjadi cepat kaya, menjadi jutawan dalam sekejab, jawaban yang diberikan disana saya rasa merefleksikan kondisi keinginan yang sebenarnya dari setiap trader. Sayapun secara pribadi mempunyai tujuan awal trading forex ini untuk berhenti bekerja dikantor dan mempunyai deposito miliaran rupiah dan menikmati hidup bersama anak istri dan keluarga. Tapi kenyataannya sangat diluar dugaan. semua hasil investasi saya hangus dalam hitungan bulan. Angan-angan ingin pensiun dini dan mempunyai deposito miliaran rupiah perlahan-lahan mulai sirna dan kembali ke realita menjadi karyawan sebuah bank menjadi rutinitas saya tiap hari.
Namun ada satu jawaban seseorang menjawab “I’m trade For Living”, yang membuat saya berpikir maksud dari jawabannya tadi. Awalnya saya tidak menghiraukan kata-kata tersebut, namun alam bawah sadar saya terus mengingat-ingat jawaban tersebut. Semakin hari semakin timbul di benak saya untuk mereka-reka maksud dari jawaban tadi. Semakin saya ingin melupakan jawaban tadi, seperti ada dorongan kuat untuk mencoba mengartikan maksud dari jawaban tadi.
Suatu kenyataan yang perlu anda ketahui bahwa hampir 80% orang mengalami kegagalan dalam aktifitas tradingnya. Awalnya mereka dengan bangganya menggemba-gemborkan hasil tradingnya dalam sehari atau sebulan mendapatkan profit ratusan % atau bahkan mengaku mendapatkan profit ribuan % dalam sebulan. Sangat mudah memang di dalam dunia trading forex mendapatkan gain ratusan% atau bahkan ribuan % dalam sebulan,namun anda musti ingat kemudahan anda mendapatkan gain ribuan %, dibarengi dengan kemudahan anda menghanguskan investasi anda dalam sekejab mata. Fakta menunjukkan sangat banyak pemula atau bahkan mereka yang sudah berpuluh-puluh tahun menggeluti bidang ini mengalami kerugian daripada mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Menjadi jelas buat saya, bahwa kita mempunyai kesempatan yang sama. Dari sebagian trader yang mengalami kegagalan, saya bisa simpulkan bahwa trader tersebut mempunyai kesamaan dalam menjalankan transaksinya. Mereka terkadang masih lugu dan dalam menjalankan transaksi tidak secara disiplin serta pengendalian diri yang masih kurang.
Jawaban tadi secara tidak langsung sudah menyadarkan saya akan tujuan aktifitas trading forex ini. Semakin anda mempunyai tujuan yang tinggi dalam trading forex, akan menyebabkan anda terjerumus dalam kehancuran karena ego anda. Syah-syah saja anda mempunyai tujuan setinggi langit dalam trading forex, namun tujuan dan angan-angan yang tinggi harus dibarengi dengan Disiplin yang tinggi, Money Management yang ketat serta Strategy yang jitu pula.
Kembali ke jawaban tadi “I’m Trading for living” entah siapa yang menjawab sayapun tidak tahu, namun kata-kata itu seperti “magic word” dalam aktifitas trading saya sekarang. Kata-kata itu sudah merubah paradigma saya mengenai trading forex ini. merubah tujuan dari aktifitas trading forex ini.
Kalau boleh saya mengartikan arti dari setiap kata-kata “I’m Trade for Living” mungkin bisa saya katakan dalam bahasa saya sendiri ” saya melakukan trading forex, agar bisa hidup” Secara tidak langsung kata-kata itu memberikan gambaran yang jelas bagi saya,bagaimana saya harus berjuang dalam forex untuk bisa menghidupi kebutuhan saya. Profit $500 atau lebih dalam sebulan target saya saat ini. Itu artinya saya harus mendapatkan profit sehari minimal $20. Awal-awal saya mengenal dunia trading target keuntungan harian saya terlalu tinggi, saya mentargetkan gain harian saya diatas $100. Dengan equity $1000 hal itu ternyata hanya mempercepat kerugian saya. Dalam tempo sekejab equity saya hangus, karena dengan memasang target tinggi ego,serakahh dan money management yang ngawur menyebabkan kegagalan saya. Percuma saja anda mendapatkan gain ribuan prosent dalam sebulan, namun dalam sehari equity anda hangus tanpa sisa.
Saya sekarang bisa berpikir dengan jelas, bahwa menginginkan target yang tinggi dalam dunia forex sangatlah tidak masuk akal. Saya ibaratkan dunia forex adalah dunia gangster/kehidupan mafia dimana setiap individunya hanya bisa hidup dan bertahan dengan cara membunuh individu yang lain.
Jadi menurut saya terjun di dunia forex ini, hilangkan jauh-jauh mimpi anda untuk menjadi kaya atau menjadi miliader dari hasil forex. Hanya sebagian kecil trader yang bisa mewujudkan impiannya dari trading forex, dan itupun butuh waktu bertahun-tahun. Tidak semua orang diciptakan mempunyai karakter untuk menjadi trader handal. Saya tidak menakut-nakutin ini merupakan fakta. Minimal apabila anda membaca corat-coret saya ini, anda bisa mawas diri dan lebih banyak berlatih menggunakan demo account daripada anda membuang uang anda percuma.
“Trade for living” menjadi tujuan saya dalam aktifitas trading forex saat ini. Dengan begitu saya lebih belajar mengatur Money Management untuk setiap pengambilan posisi, lebih melihat realita pergerakan market bukan berdasarkan karena asumsi-asumsi pribadi yang menyatakan harga sudah terlalu tinggi atau menyatakan harga sudah terlalu rendah.Yang jelas dengan pengaturan Money Management yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan transaksi trading anda untuk jangka panjang. Money Management yang baik secara otomatis juga akan mempengaruhi mental (psykology) dan Metoda Strategi trading yang akan dijalankan.
“Trade for Living” sudah merubah Mindset (psykology) saya mengenai aktifitas trading ini. Kemampuan untuk mengontrol adalah jauh sangat penting. Kunci bahwa cara berpikir mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam kehidupan trading adalah bukan pengecualian. Seorang trader sukses dapat dipastikan memiliki karakter yang positif. Jika anda pernah mendapatkan pertanyaan, mengapa trader yang menang akan selalu menang, sedangkan trader yang kalah akan selalu jadi pecundang ? jawabannya adalah karena mindset mereka berbeda. Sebagian besar trader yang gagal sebenarnya adalah karena mereka belum bisa menguasai diri mereka sendiri. Anda tidak akan bisa mengontrol pasar, tapi anda hanya bisa mengontrol diri anda untuk bisa terjun ke market.
“Trade for living” memberikan perubahan pada Metoda Trading saya. Suatu hal yang patut anda perhatikan, meskipun anda mempunyai trading system yang ampuh dan dapat di andalkan, adalah tetap harus memperhitungkan level resikonya. Apabila anda lebih konsisten profit pada mata uang yang volatilitasnya sedang jangan pernah sekali-kali trading pada pair mata uang yang memiliki volatilitas yang sangat tinggi.Menyesuaikan diri dengan karakteristik instrument akan memberikan kenyamanan anda trading.
Seorang Trader Sukses Chris Perruna: “mengatakan 95% dari trader yang berkeinginan kuat akan gagal karena mereka tidak dapat menguasai emosi psikologisnya sendiri yang diterjemahkan ke dalam kebiasaan trading yang buruk” *



Copas: Deddy Syam Rossya

Wednesday, February 8, 2012

sandaran...


busur hujan tak henti menghujani
jujur bukan mencari alibi tergelitik nurani
terkadang api hanya diam 
tak mampu memberi warna mendekap fatamorgana
langit masih bercadar 
cahaya berpendar diantara sela-sela 
berdebar menunggu kabar 
tetap bersandar pada Yang Maha Besar

Tuesday, February 7, 2012

tegar


Rumpun sunyi yang ditarikan badai riang menyamarkan duka
Genangan tenang begitu bergelombang ketika kelopak bunga luruh perlahan ditengah genangan membawa kenangan kembali ketepian
Salam dari setiap butir-butir hujan mengusik malam mengembun bersama cerita di jendela kaca
Ketika ada 1000 alasan untuk meneteskan airmata namun akan selalu ada 1001 alasan untuk tertawa