Monday, March 4, 2013

jejak KOPI nusantara

1696: Kopi Arabika, bibit kopi pertama di Nusantara di tanam di Kebun Kedawung Batavia (Jakarta), di bawa dari Malabar India.

1699: Bibit kopi Arabika kembali masuk dari Malabar setelah yang pertama gagal karena banjir, dibawa Henricus Zwaardecroon. Bibit berhasil ditanam di perkebunan Jakarta (Bidaracina, Jatinegara, Palmerah, Kampung melayu) dan Jawa Barat Sukabumi, Sudimara.

1706: Contoh biji kopi dari Jawa menjadi koleksi kebun botani Amsterdam untuk kemudian dikembangkan dan didistribusikan ke beberapa kebun botani Eropa.

1711: Kopi dari Jawa dengan merk "Java Koffie" pertama kali di jual di balai lelang Amsterdam Belanda.

1723: Java Coffee diperkenalkan pada Raja Perancis Louis XIV oleh Gabriel de Clieu.

1725: Kopi menjadi komoditas penting dalam perekonomian Hindia Belanda. Lebih dari 1.200 ton kopi Jawa di jual di Amsterdam. Perdagangan kopi menjadi hak monopoli VOC.

1740: Missionaris Spanyol memperkenalkan budidaya kopi dari Jawa ke Filipina.

1750: Budidaya kopi Jawa diperkenalkan di Sulawesi.

1780: Monopoli kopi VOC di cabut.

1832: VOC memberlakukan Cultuur stelsel (tanam paksa) tanaman kopi di Jawa. Hasilnya dijual di pelelangan umum Jakarta, Padang, amsterdam dan Rotterdam.

1835: Kebun kopi swasta dibangu di Jawa dan Sumatra.

1860: Kopi dengan Merk Java Coffee pertama kali dijual di pasar New York oleh Lewis a Osborn.

1872: Kopi Arabika ditanam di Perkebunan Sukamangli Kendal Jawa Tengah.

1875: Bibit Kopi Liberica dari Liberia masuk ke Nusantara. didatangkan ke Kebun Raya Bogor lewat Hortus Leiden untuk menggantikan kopi arabika yang rusak karena penyakit karat daun.

1896: Vereeniging tot verbatering van de Koffiecultuur, perkumpulan yang memberikan advokasi budidaya kopi didirikan di Buitenzorg (Bogor).

1899: Algemeen koffie Sydicaat in Nederlandsch Indie, perkumpulan pemilik perkebunan didirikan di Malang.

1900: Bibit kopi robusta masuk ke Jawa dari I'Horticole Coloniale Brussels. ditanam di perkebunan Soember Agoeng, wringin Anom, dan Kalibakar Malang Jawa Timur.

1901: Kopi Robusta didatangkan dari I'Horticole Coloniale Brussels dan dikembangkan di kebun percobaan Bangelan Malang Jawa Timur.

1910: Besoekisch Proefstation Vereneging (BPV), balai penelitian pertamadi Nusantara didirikan, obyek penelitian mencakup semua komoditas tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, teh, tembakau dan karet.

1916: Kopi Robusta dikembangkan di perkebunan Ankola Sumatra Utara.

1918: Hama bubuk buah menyerang perkebunan kopi di Jawa Timur

1921: Departemen pertanian AS menetapkan Merk Java Coffee, kopi Arabika yang berasal dari pulau Jawa.

1924: Kopi Arabika dikembangkan di pegunungan Gayo Aceh.

1925: Berdiri Algemeen Landbouw Sydicaat vor Java en Zuid-en West Sumatra, perkumpulan pemilik perkebunan kopi kakao karet teh dan kina.

1926: Berdiri Koffie en Kakao Producenten Gewastigd te Amsterdam, perkumpulan administratur perkebunan kopi dan Kakao di Jawa yang fokus pada riset pemasaran Kopi-Kakao.

1928: Kopi Abessinia pertama kali masuk Nusantara, ditanam di perkebunan Kalisat Bondowoso Jawa Timur.

1930: Pengolahan kopi berbasis mesin diperkenalkan di Malang Jawa Timur.

1931: Kopi Kapakata spesies kopi liar dari anggola ditanam di Malang.

1937: Koffie Propaganda Nederlandsch Indie (KPNI), asosiasi produsen dan penjual kopi didirikan di Surabaya, Anggota KPNI berhak menggunakan segala atribut KPNI pada produk kopinya, KPNI mempromosikan kopi "Toebroek" di keraton Jogjakarta

1938: Koffie Java dipamerkan pada pameran produksi tahunan dunia di Paris Prancis.

1955: Kopi Arabika seri S dari India dan seri USDA dari AS masuk ke Indonesia

1969: Berdiri sindikat eksportir kopi Indonesia (SEKI)

1973: Ribuan ton kopi Indonesia ditolak Food & Drug Administration AS karena tidak memenuhi standar mutu

1974: sensus kopi rakyat diselenggarakan pertamakali di Indonesia

1978: Standarisasi mutu eksport kopi nasional di berlakukan

1979: SEKI berubah menjadi Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI)

1991: Pemilihan putri kopi Indonesia yang pertama. diselenggarakan AEKI Lions Club di Jakarta

1999: Setiap pelaksanaan Eksport kopi ke negara anggota maupun non anggota ICO harus dilengkapi oleh SKA form International Coffee Organization (ICO)

2000: Eksport kopi Indonesia mencapai US$318,9 Juta. Eksport terbanyak ke Jepang (23,5%), AS (16%) dan Jerman (11,7%)

2009: Eksport kopi Indonesia mencapai US$ 824 Juta. terbanyak ke AS (19,6%) jepang (13,3%) dan Jerman (11,9%). pemberlakuan ketentuan Eksportir kopi Tetap (EKT) dan Eksportir kopi sementara (EKS). untuk menjadi EKT eksport minimal 200 ton pertahun.


#Secangkir kopi meracik tradisi