Monday, May 9, 2011

rindu capuccino

Rintik hujan temaram malam memaksa mata terpejam dibelai suasana…
Cahaya lilin-lilin tak lagi menemani padam dalam dekapan angin malam…
Gemetar menahan hasrat yang menggelegar dalam dingin menggigil melepas kabut tak berselimut…
Asap tobacco terasa hampa tanpa makna menyisakkan sesak dalam dada…
Bibir mencibir mulut membisu lidah kaku dalam kelu  kerongkongan kering laksana di gurun sahara…
Residu dalam darahku begitu mengganggu untuk selalu mencumbumu….
Sehari serasa sewindu dalam sakaw rindu capuccino…
Mencoba melepas belenggu gairah dalam darah, lembut belaimu hangat dekapanmu, pesona indah ukiran diatas busamu….
Namun bayangmu tak pernah bisa berlalu dari benakku... 
 

No comments:

Post a Comment